Siapa yang Rentan Terhadap Kecanduan Judi Online? Studi Kasus dan Data

By | March 10, 2025

Judi online semakin populer dengan kemajuan teknologi digital, tetapi di balik kemudahannya, ada ancaman besar: kecanduan judi online. Tidak semua orang yang bermain judi online akan menjadi kecanduan, tetapi ada kelompok tertentu yang lebih rentan terhadap dampaknya.

Artikel ini akan membahas siapa saja yang lebih berisiko mengalami kecanduan judi online, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta studi kasus dan data yang mendukung temuan ini.

RRI.co.id - Mayoritas Korban Judi Online Anak Muda, Terpengaruh Pergaulan

1. Kelompok yang Rentan Terhadap Kecanduan Judi Online

Berdasarkan berbagai penelitian dan studi kasus, berikut adalah kelompok-kelompok yang lebih berisiko mengalami kecanduan judi online:

🔹 Remaja dan Anak Muda

  • Menurut studi dari Journal of Gambling Studies, remaja dan anak muda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecanduan judi.
  • Alasan utama:
    • Kurangnya kontrol diri dan impuls yang masih tinggi.
    • Mudah dipengaruhi oleh lingkungan atau tren.
    • Akses mudah ke judi online melalui ponsel dan media sosial.
  • Data: Survei dari Komisi Perjudian Inggris menunjukkan bahwa 39% anak muda (usia 16-24 tahun) pernah mencoba judi online, dan 7% di antaranya menunjukkan tanda-tanda kecanduan.

🔹 Individu dengan Masalah Keuangan

  • Orang yang mengalami kesulitan finansial lebih mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dari judi online.
  • Alasan utama:
    • Mereka melihat judi sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah keuangan.
    • Ketika kalah, mereka terus bermain untuk mencoba mendapatkan kembali uang mereka (fenomena chasing losses).
  • Studi kasus: Seorang pria di Indonesia kehilangan puluhan juta rupiah karena judi online dan akhirnya terjebak dalam hutang rentenir.

🔹 Pekerja dengan Stres Tinggi

  • Orang yang bekerja di lingkungan dengan tekanan tinggi, seperti karyawan korporat, tenaga medis, atau pekerja lepas, sering mencari pelarian dari stres melalui judi online.
  • Alasan utama:
    • Judi online dianggap sebagai hiburan yang mudah diakses dan cepat memberikan kepuasan.
    • Stres yang berlebihan bisa membuat seseorang kehilangan kendali atas kebiasaan berjudi.

🔹 Orang dengan Gangguan Mental atau Emosional

  • Orang yang mengalami depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian lebih rentan terhadap kecanduan judi.
  • Alasan utama:
    • Mereka menggunakan judi sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah psikologis.
    • Hormon dopamin yang dilepaskan saat bermain judi memberikan sensasi “bahagia sesaat”, tetapi akhirnya memperburuk kondisi mental mereka.

🔹 Mantan Pecandu Zat Adiktif (Alkohol atau Narkoba)

  • Studi dari National Center for Responsible Gaming menemukan bahwa pecandu narkoba atau alkohol memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kecanduan judi.
  • Alasan utama:
    • Sama seperti zat adiktif, judi online juga mempengaruhi sistem dopamin di otak.
    • Mantan pecandu sering mencari bentuk hiburan lain yang bisa memberi “efek serupa”, dan judi online memenuhi kebutuhan itu.

🔹 Laki-laki Lebih Rentan daripada Perempuan

  • Pria memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk kecanduan judi dibandingkan wanita.
  • Data: Penelitian dari American Journal of Psychiatry menyebutkan bahwa 60-70% pecandu judi online adalah laki-laki.
  • Alasan utama:
    • Pria lebih kompetitif dan tertarik dengan risiko tinggi.
    • Mereka cenderung mencari aktivitas yang memicu adrenalin, seperti judi.

2. Faktor yang Memicu Kecanduan Judi Online

Kecanduan judi online bukan hanya dipengaruhi oleh kelompok rentan, tetapi juga oleh faktor eksternal dan psikologis, seperti:

🔹 Akses Mudah ke Judi Online

  • Hanya dengan ponsel dan internet, siapa saja bisa bermain judi kapan saja.
  • Tidak seperti judi konvensional, judi online tidak memiliki batasan waktu atau tempat, sehingga lebih sulit dikendalikan.

🔹 Bonus dan Promosi yang Menarik

  • Banyak situs judi online menawarkan bonus besar seperti bonus deposit, cashback, atau jackpot, yang membuat pemain merasa terus memiliki peluang menang.

🔹 Algoritma yang Membuat Pemain Kecanduan

  • Situs judi online menggunakan sistem “hampir menang” yang membuat pemain terus ingin mencoba lagi.
  • Sensasi kemenangan kecil sering diberikan agar pemain merasa mereka bisa menang lebih besar jika terus bermain.

3. Studi Kasus: Bagaimana Kecanduan Judi Online Menghancurkan Hidup Seseorang

🔹 Kasus 1: Remaja yang Kehilangan Segalanya karena Judi Online

  • Nama: Andi (nama samaran), 19 tahun.
  • Kronologi:
    • Mulai bermain judi online dengan modal kecil dari uang jajan.
    • Menang besar di awal, tetapi akhirnya kalah dan mulai meminjam uang dari teman.
    • Terjebak hutang jutaan rupiah dan akhirnya mencuri dari orang tua.
    • Orang tua mengetahui dan melaporkan ke polisi.
  • Dampak: Kehilangan kepercayaan keluarga, putus kuliah, dan mengalami depresi.

🔹 Kasus 2: Karyawan yang Dipecat karena Judi Online

  • Nama: Budi (nama samaran), 32 tahun.
  • Kronologi:
    • Bermain judi online sebagai hiburan setelah bekerja.
    • Mulai menggunakan gaji untuk taruhan, berharap bisa menggandakan uangnya.
    • Saat mengalami kerugian, ia mulai mencuri uang dari kantor.
    • Tertangkap dan dipecat dari pekerjaan.
  • Dampak: Kesulitan mendapatkan pekerjaan baru dan menghadapi masalah hukum.

4. Cara Menghindari Kecanduan Judi Online

Untuk mencegah kecanduan judi online, beberapa langkah yang bisa diambil adalah:

  1. Edukasi sejak dini tentang bahaya judi online, terutama di kalangan remaja.
  2. Blokir akses ke situs judi online dengan menggunakan aplikasi pemblokir situs berbahaya.
  3. Mencari alternatif hiburan sehat, seperti olahraga, membaca, atau bermain game non-perjudian.
  4. Jika sudah kecanduan, segera cari bantuan dari psikolog atau layanan rehabilitasi kecanduan judi.

Meskipun siapa saja bisa terjebak dalam judi online, beberapa kelompok seperti remaja, orang dengan masalah finansial, pekerja stres, dan mantan pecandu zat adiktif lebih rentan terhadap kecanduan. Faktor psikologis dan kemudahan akses juga memperburuk kondisi ini.

Dengan pemahaman yang lebih baik dan pencegahan dini, kita dapat mengurangi risiko kecanduan judi online dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *